Sabtu, 29 Oktober 2011

Bandara Sentani

Bandara Sentani merupakan gerbang masuk ke ibu kota provinsi Papua. Terletak di kota Sentani kira-kira 30 km ke kota Jayapura, bisa ditempuh dalam waktu satu jam ke kota Jayapura. Bila menggunakan taksi perlu biaya dua ratus ribu rupiah.

Kamis, 27 Oktober 2011

Pantai Base G - Jayapura

Sepanjang jalan menurun tajam menuju pantai ini adalah cocok untuk melihat pemandangan lautan Pacific dengan warna yang biru dan tampak luas menuju horison. Tiba di pantai ini nampak lokasi yang diberi pembatas kawat berduri untuk memisahkan dari jalan kampung. Pantai ini mengalami abrasi akibat hempasan gelombang yang sangat kuat dan tampak beberapa kayu penahan yang hancur berantakan. Hempasan gelombang yang sangat kuat pun bisa kita saksikan secara langsung. Pantai ini memang langsung menghadap ke lautan Pacific sehingga gelombang yang datang sangat kuat.
Wisata Sambil Kerja
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Angkasa - Jayapura



Nama angkasa yang berarti tempat yang tinggi atau langit barangkali memang cocok untuk tempat ini yang berada di titik tertinggi menghadap ke teluk Jayapura. Dari tempat ini kita bisa secara leluasa menikmati pemandangan kota Jayapura yang berada di dataran rendah di tepian teluk. Aktifitas pelabuhan tampak dari kejauhan dengan kapal penumpang dan kapal peti kemas yang bergerak menuju pelabuhan. Di sebelah kiri arah jauh tampak lautan lepas menuju Samudera Pacific, di tengah adalah pusat kota Jayapura sedangkan di sebelah kanan adalah jalan menuju ke arah Abepura. Di lokasi yang bernama Angkasa terdapat beberapa tempat duduk yang bisa anda gunakan sekedar untuk sejnak bersantai di tempat ini, namun anda perlu siapkan uang sekitar sepuluh ribu untuk jaga-jaga apabila ada penduduk lokal yang meminta jasa parkir.

Wisata Sambil Kerja
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Rabu, 26 Oktober 2011

Pemetaan Suku di Papua

Papua yang terdiri dari 2 propinsi yaitu Papua dan Papua Barat terdiri dari 248 suku asli yang tersebar ke seluruh wilayah. Terbagi menjadi menjadi 7 wilayah adat yaitu : Mamata, Saireri, Bomberai, Domberai, Mi-Pago, La-Pago dan Ha-Anim. Terbesar adalah wilayah adat Mamta dengan 87 suku dan terkecil adalah Mi-Pago dengan 11 suku.

View Larger Map

Wisata Sambil Kerja
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Selasa, 25 Oktober 2011

Nginang di Papua

Bila kita menyusuri tepi jalan atau trotoar di daerah Jayapura maka agak heran kenapa banyak noda warna merah yang berceceran, ternyata itu adalah buangan hasil proses nginang atau nyirih yang masih umum dilakukan oleh penduduk lokal Papua. Berbeda dengan di daerah Jawa yang budaya ini sudah mulai punah bahkan beberapa dekade lalu juga yang melakukan nginang di daerah Jawa adalah hanya para nenek-nenek, maka di Papua hingga saat ini nginang masih populer dilakukan baik pria ata wanita dan usia muda atau tua. Nginang barangkali kebiasaan yang tidak langsung ada manfaatnya namun bisa membuat ketagihan dan kenyamanan bagi penikmatnya. Penikmat nginang akan memasukkan ke dalam mulut berupa campuran buah pinang, kapur (dari bahan kulit kerang yang dihaluskan), dan bunga tanaman sirih. Setelah mengalami pengunyahan maka campuran tersebut akan berwarna merah dan kemudian perlu mengeluarkannya beserta ludah. Di Papua, nginang tidak menggunakan bagian daun sirih namun menggunakan bagian bunga tanaman sirih yang berbentuk batang. Komponen untuk menginang dijajakan oleh pedagang yang asli penduduk Papua dan sudah dikelompokkan menjadi pasangan yang terdiri dari satu buah pinang,2 batang bunga sirih plus satu sachet kapur dengan harga satu ribu Rupiah.
Wisata Sambil Kerja
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More