Rabu, 12 September 2012

Wisata Kerja Juga Traveler

Banyak blog, buku, ulasan di majalah yang menceritakan tips untuk menjelajah ke pelosok nusantara atau bahkan dunia dengan biaya yang kalau bisa sangat ekonomis dan mendekati tipe backpacker. Namun untuk kalangan lain barangkali belum tentu siap berpetualang dengan cara minimalis seperti penerbangan yang murah namun jadwalnya harus menginap di bandara terlebih dahulu karena jadwal transit yang berbeda hari, atau harus menginap di tipe hostel dengan kamar tipe dormitory yang mungkin akan sangat menakutkan bagi yang sehari-hari sudah hidup nyaman namun harus berbagi tidur dengan ramai-ramai bisa enam orang dalam satu kamar. Pada sisi lain para agen perjalanan menawarkan paket tour yang semuanya sudah diatur sehingga seolah-olah kita hanya robot yang menurut kemana saja sesuai arahan pemandu, bahkan jam bangun tidur, sarapan pagi, siapkan kopor dan masuk ke bis semuanya sudah diatur sehingga tidak ada sama sekali kesan petualangan. Di antara kedua tipe wisata yang saya tulis tadi memang ada tipe petualang atau traveller yang berani melakukan pengaturan tersendiri dengan masih menikmati hotel yang cukup nyaman namun mempunyai kebebasan kapan bangun pagi dan bermalas-malasan sebelum mengunjungi tempat wisata sesuai kemauan hati. Tipe-tipe wisata tersebut di atas adalah wisata yang dilakukan secara sengaja sehingga harus mengalokasikan biaya dan waktu khusus. Akhirnya muncul juga tipe wisata yang dilakukan sambil dinas baik oleh pekerja swasta maupun para pegawai di pemerintah. Yang menjadi sorotan adalah wisata sambil kerja yang dilakukan oleh para anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) dimana dicurigai bahwa seolah-olah porsi terbesarnya ada di bagian wisata bukan urusan pekerjaan. Terlepas dari pro dan kontra yang menimpa para anggota wakil rakyat, bahwa wisata sambil kerja adalah tipe berwisata dengan biaya ekonomis namun tetap mendapatkan suasana yang nyaman baik dari segi penginapan, makan dan penerbangan. Memang yang bisa menikmati tipe wisata ini adalah berkaitan dengan pekerjaan dan tugas yang dimiliki. Beberapa tipe profesi yang bisa melakukan wisata sambil kerja adalah : para wakil rakyat, bagian penjualan, perwakilan kantor atau cabang, pekerja proyek, wartawan dan profesi lain yang menuntut perjalanan luar kota atau luar negeri. Profesionalitas adalah hal yang harus dilakukan oleh para wisatawan tipe ini sehingga bagian utama adalah tetap menjalankan tugas sedangkan wisata adalah hanya sampingan. Mengingat bahwa tempat yang dikunjungi adalah sering berulang atau dikunjungi lebih dari satu kali maka sebenarnya suasana wisata hanya dirasakan pada kunjungan pertama atau kedua dan setelahnya maka kadangkala menjadi sesuatu hal yang biasa. Salah satu hal yang menjadi penilaian dalam seleksi tipe pekerjaan yang menuntut mobilitas dan tugas di luar kantor adalah bahwa kandidat harus senang pergi ke sesuatu tempat dan senang bertemu dengan banyak orang, karena ada juga tipe-tipe kepribadian yang lebih suka bekerja di dalam kantor. Sehingga tipe kepribadian yang senang traveling dan bertemu orang yang baru dikenal adalah memang cocok untuk melakukan wisata sambil kerja. Apalagi perjalanan dinas keluar kota yang dilakukan sendirian yang mana menuntut kemampuan traveler untuk mengelola diri sendiri, mangatur jadwal dan tentu juga menghibur diri pada saat tidak ada teman yang menemani perjalanan. Sehingga banyak yang sebenarnya melakukan wisata sambil kerja dalam rangka menjaga semangat bekerja dan membuat variasi yang menyenangkan dalam menjalankan tugas kantor yang bisa jadi sangat melelahkan baik fisik atau mental.
Wisata Sambil Kerja
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More