Sabtu, 25 Februari 2012

Fort Rotterdam - Makasar

Gerbang Fort Rotterdam
Obyek wisata sejarah yang berada di dalam kota Makasar yang penuh dengan cerita kejayaan salah satu kerajaan di nusantara yaitu kerajaan Gowa -Tallo. Fort Rotterdam adalah sebuah benteng yang dibangun oleh Raja Gowa - 9 pada tahun 1545M dan disempurnakan oleh Raja Gowa - 14 sehingga berbentuk bangunan permanen dengan bahan utama dari batu cadas yang diambil dari dataran tinggi Maros. Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang namun kemudian diubah namanya oleh Belanda menjadi Fort Rotterdam. Dilihat dari atas maka bentuk benteng adalah menyerupai penyu yang sedang merangkak ke arah sisi laut. 
Sisi luar gerbang adalah kawasan yang cukup padat lalu lintas, namun saat memasuki area dalam benteng maka akan terasa berada di suasana lain seolah-olah kita terbawa ke situasi beberapa ratus tahun lalu baik saat jaman kerajaan Gowa maupun saat Belanda menggunakan kawasan ini menjadi pusat pemerintahan di kota Makasar. Di benteng Fort Rotterdam ini pula pada tahun 1830M menjadi tempat penahanan Pangeran Diponegoro dan kita bisa menyaksikan ruangan ini di salah satu sudut benteng. Semua kelengkapan standar dari sebuah benteng terdapat di kawasan baik berupa pusat pemerintahan, pusat tentara, penjara, maupun area tempat meriam diarahkan menuju datangnya musuh. Benteng ini juga memiliki dermaga yang mempermudah kapal melakukan bongkar muat langsung di salah satu sisi benteng. Demikian juga terdapat lorong menanjak sebagai tempat para tentara membawa amunisi untuk mengisi meriam yang diletakkan di sisi atas benteng. Penataan lay out di dalam benteng juga tertata sangat baik dan saat ini daerah kosong sudah ditanam rumput sehingga seolah menjadi taman yang cukup enak untuk bersantai saat sore hari. Saat ini bangunan benteng sudah direnovasi dengan warna kuning kecoklatan sehingga sangat bagus untuk latar belakang pemotretan. Di dalam kasawan benteng terdapat museum La Galigo yang menampilkan sejarah dari jaman purba, jaman kerajaan, saat Belanda menjajah hingga jaman kemerdekaan. Dinding asli hanya disisakan dalam tembok berukuran satu bata yang menunjukkan bahwa bahan utama dinding bangunan adalah batu cadas. Arah masuk dari gerbang benteng saat ini sebenarnya adalah bagian belakang benteng sedangkan bagian depan adalah sisi timur yang saat ini ditutup karena bagian luar sisi timur saat ini dalam keadaan penuh oleh pemukiman masyarakat. Menurut pemandu wisata bahwa pemerintah setempat mempunyai rencana untuk merelokasi penduduk dari bagian tersebut namun belum tahu kapan mengingat kawasan tersebut sudah padat sekali sehingga tidak mudah melakukan relokasi. Apabila anda berada di Makasar maka sempatkan untuk menghampiri kawasan benteng Fort Rotterdam.
Taman di Fort Rotterdam
Suasana di dalam Fort Rotterdam

Dermaga di Fort Rotterdam
Tugu di Fort Rotterdam

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More